Lapisan sel akan mengalami
invaginasi masuk ke dalam embrio, tahap ini menunjukkan akan memasuki tahap
gastrulasi. Tahap gastrulasi ini ditandai dengan terjadinya perubahan susunan
yang dsangat besar serta sel-sel menjadi sangat rapi. Dari tahap gastrulasi ini
akan didapatkan lapisan lembaga yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Pada
fase gastrulasi ini terjadi gerakan
morfogenetik misalnya involusi, invaginasi,
evaginasi, epiboli, ingresi, delaminasi, dan juga gerakan amoeboid.
Dari gastrulasi didapatkan 3 lapisan
lembaga. Pada perkembangan berikutnya akan terjadi perkembangan pada setiap lapisan
lembaga tersebut. Ketiga lapisan lembaga tersebut akan membentuk
jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, proses inilah yang disebut
dengan organogenesis. Misalnya mesoderm akan mmbentuk notochord, pembentukan
anggota tubuh, system urogenital dan peredaran darah. Turunan dari ectoderm
akan menjadi system syaraf pusat dan mata. Dan endoderm akan membentuk system
pencernaan makanan dan pernafasan.
Pembenukan system syaraf pusat
diawali dengan pembentukkan bumbung neural (neurulasi) dan embrio pada tahap
ini disebut dengan neurula. (Sudarwati, 1990). Neurulasi pada amphibi, Aves dan
Mamalia pada umumnya sama. Setelah notochord terbentuk maka notochord akan
menginduksi ectoderm untuk untuk terjadi neurulasi.
Pada awalnya bumbung neural masih
berbentuk lurus, sebelum bumbung neural posterior terbentuk, bumbung neural
bagian paling posterior telah memulai dengan pembentukan otak. Bumbung neural
mengelembung membentuk tiga vesikula otak depan (prosensefalon), otak tengah
(mesensefalon) dan otak belakang (rhombensefalon). Pada waktu ujung posterior
bumbung neural menutup, dibentuk penonjolan baru yaitu vesikula optic.
Penonjolan ini dari kedua sisi lateral otak depan. Otak depan akan terbagi
menjadi telensefalon, dan dielensefalon. Pada perkembangan berikutnya
telansefalon ini akan membentuk serebrum (otak besar)seadangkan dielensefalon
akan menjadi thalamus, hipotalamus. Dan mesensefalon tidak berubah dan rongga
menjadi “aquaduct serebral”. Rhoembensefalon akan berubah menjadi metensefalon
dan mielensefalon. Mielensefalon akan menjadi medulla oblongata sedangkan
metensefalon akan menjadi serebelum dan pons varoli.
Prosedur Kerja
- Pengamatan model embrio katak dan sea urchin
Untuk mendapatkan data ini langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mengamati dan memahami perubahan embrio mulai dari zigot,
proses pembelahan dan perkembangan selanjutnya. Model perkembangan hewan yang
ditentukan ada dua yaitu model perkembangan embrio katak dan model perkembangan
embrio Sea Urchin. Baik embrio Katak
maupun Sea
Urchin diamati mulai dari zigot.
Memahami setiap model yang dilihat kemudian
menggambarnya.
- Pengamatan preparat awetan embrio katak
Untuk mengamati preparat awetan ini diperlukan
mikroskop, kita hanya membutuhkan mikroskop dan preparat awetan saja. Preparat
yang diamati jumlahnya banyak mulai dari pembelahan awal sampai masa neurulasi.
Langkah pertama adalah menentukan cahaya agar kita dapat
mengamati preparat, meletakkan preparat pada meja obyektive, mencari gambar
dengan perbesaran rendah terlebih dahulu, selanjunya dapat dipindah-pindah ke
perbesaran yang lebih besar.
Setelah ditemukan gambar yang jelas maka kita harus
menggambarnya dan memahaminya.
- Pengamatan preparat basah embrio katak
Untuk membuat preparat basah ini diperlukan suatu embrio
segar Katak. Selanjutnya meletakkan embrio yang telah diambil pada kaca benda
cekung. Untuk mengetahui tahap yang terjadi pada telur Katak tersebut maka harus
mengirisnya sehingga membaginya menjadi dua bagian yang sama besar. Untuk
memotongnya digunakan silet yang tajam dan plastisin sebagai alat untuk
mencengkram telur sehingga telur akan mudah diiris. Selanjunya meletakkan
kembali telur pada kaca benda. Kemudian mengamati telur Katak tersebut, mencari
tahu tahap apa yang sedang terjadi pada telur tersebut. Agar semakin yakin
tahap yang terjadi maka harus dicocokkan dengan literature.
Setelah didapatkan gambar yang bagus maka gambar
tersebut digambar.
Pembahasan
Perkembangann embrio katak
Telur katak memiliki dua kutub.
Kutup anima berwarna hitam karena memiliki pigmen sedangkan pada kutub vegetal
tidak terdapat pigmen.telur yang telah mengalami fertilisasi memiliki ciri
terdapat daerah kelabu yang berbentuk bulan sabit. Hal ini di karenakan ada penetrasi sperma ehingga pigmen di daerah
tersebut masuk kedala tempat mesuknya sperma.
Zigot yang terbentuk memasuki tahap pembelahan I, tipe pembelahannya
holoblastik yaitu pembelahan yang menyeluruh dari kutub animal ke kutub vegetal
dan samapi melalui daerah kelabu ( grey cresen). Pembelahan I dengan meridional
yang arah pembelahannya tepat pada garis tengah sabit kelabu, menghasilkan dua
blastomer. Pembelahan kedua meridional tetapi arahnya 90˚ terhadap bidang
pembelahan I sehingga menghasilkan 4 blastomer. Pada pembelahan ketiga,
Pembelahannya horizontal tegak lurus dengan bidang pembelahan I dan II yang
akan menghasilkan 8 blastomer yang tidak sama yaitu 4 mikromer dan 4 makromer.
Kerena pada pembelahan ketiga ini terjadi pembelahan secara anequal. Pembelahan
akan terus terjadi dan akan menghasilkan blastomer yang tidak sama ukurannya. Pembelahan
ketiga ini termasuk pembelahan incomplete karena tidak semua yng membelah hanya
sebagian sel saja yang membelah. Sel yang membelah hanya selyang berada di
dekat kutub animal saja. Pada pembelahan ketiga ini terjadi lebih ke daerah
kutub animal karena telur katak memiliki
yolk yang besar dan berada di kutub vegetal sehingga ketika terjadi pembelahan
tidak menggangu keadaan yolk. Sel akan terus membelah hingga terbentuk sel yang
berukurann kecil. Dari 8 sel akan terbentuk 16 sel kemudian 32 sel, 64 sel
hingga sel akan membentuk sebuah bola padat yang dinamakan morula. Selama
pembelahan volume dari telur katak tetap tetapi ukurannya berbeda, sel dibagi
menjadi 10-100 sel. Pembelahan di kutup animal lebih cepat daripada pembelahan
di kutub vegetal.
Pada perkembangan selanjutnya morula
akan menjadi blastula, karena ada rongga yang disebut blastocoel. Lapisan atap
blastocoel lebih tipis daripada alasnya, karena atap dari blastocoel ini
tersususn dari 2-4 selapian mikromer, sedangkan alasnya adalah terdiri dari
makromer yang jumlah lapisannya lebih banyak. Rongga yang terbentuk tersebut
disebabkan oleh sekresi cairan dari sel –sel di kutub animal.
Sel akan
terus mengalami perkembangan hingga akhirnya akan terbentuk tahap gastrulasi.
Gastrula dibentuk dari serangkaian proses pergerakan sel dengan hasil akhir berupa
tiga lapisan sel yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Pergerakan sel-sel in
akan mengakibatkan lapisan sel akan mengalami invaginasi masuk ke dalam embrio.
Setelah mengalami invaginasi juga akan mengalami involusi dan juga gerak
morfogenetik lainnya. Invaginasi sel ini akan membentuk blastoporus, pada tepi
blastoporus ini akan terbentuk bibir dorsal blastoporusi. Terjadinya proses
invaginasi ini adalah di daerah intermediet (perbatasan antara mikromer dan
makromer). Selanjutnya daerah pelekukan tersebut akan membentuk bibir dorsal
blastoporus. Akibat adanya invaginasi akan terajdi migrasi sel. Hasil dari
invaginasi ini adalah akan terbentuknya rongga, rongga inilah yang disebut
dengan arkenteron. Akibat adanya arkenteron maka rongga bastocoel akan terdesak hingga rongga ini akan menjadi
rongga dengan ukuran yang kecil dan terletak di pinggir. Arkenteron ini
nantinya akan menjadi saluran pencernaan primitive. Sedangkan pada daerah di lain juga terjadi invaginasi
yang akan membentuk bibir ventral. Bibir ventral ini terletak di sisi yang
berlawanan dengan bibir dorsal. Selain bibir dorsal dan bibir ventral juga ada
bibir lateral.
Setelah terjadi gastrulasi maka akan terjadi proses
neurulasi. Pada tahap ini terjadi proses perubahan bentuk fisik dan terjadi
pula proses saling menginduksi diantara lapisan embrional. Pada tahap ini sudah
terbsntuk lapisan lembaga yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Akan terbentuk
keping neural setelah ada induksi dari bakal notochord, selanjutnya pada tepi
kiri kananya akan membentuk lipatan neural sedangkan bagian tengahnya melekuk
disebut parit neural. Bersamaan dengan itu juga terjadi pertemuan antara
lipatan neural kanan dan lipatan neural
kiri yang akan membentuk bumbung neural. Selanjutnya akan terbentuk organ-organ
yang berasal dari lapisan lembaga.
Pada praktikum kali ini awetan basah tidak dapat
menunjukkan secara lengkap tentang proses perkembangn embrio katak. Diantaranya
tidak ditemukannya tahap morula, blastula dan gastrula, sehingga kita tidak
dapat mengamati perkembangan langsung dari embrio Katak. Sehungga kita hanya
dapat mengamati perkembangan Embrio Katak dari model peraga dan preparat
awetan. Tidak ditemukannya tahapan-tahapan pada preparat basah kemungkinan
dikarenakan usia dari telur katak tersebut sama.
Perkembangan embrio
Sea Urchin
Setelah terjadi fertilisasi maka akan terbentuk zigot. Zigot ini
akan membelah secara vertical. Pembelahan ini bersifat equal. Karena terjadi
pembelahan bersifat equal ini maka akan terbentuk dua blastomer yang sama.
Selanjutnya sel akan membelah lagi menjadi empat blastomer, pembelahan ini
bersifat equel dan tegak lurus terhadap bidang pembelahan pertama. Pembelahan
akan terus berlangsung hingga akan terbentuk bola padat yang bernama morula. Pada
Sea Urchin keadaan sel berbeda dengan katak, akibat adanya pembelahan akan
terjadi tiga macam blastomer yang berbeda yaitu mesomer, mikromer dan makromer.
Pembelahan pada Sea Urchin ini sangat cepat sehingga ketika siklus pembelahan
pertama belum selesai pembelahan selanjutnya dapat terjadi. Selanjutnya setelah
terjadi pmbelahan sel maka akan terbentuk blastula.
Pada daerah kutub vegetal terbentuk
mikromer yang selanjutnya akan bergerak melintasi lamina basal menuju
blastocoel. Sel-sel inilah yang nantinya akan membentuk mesenkim primer.
Setelah terjadi blastrulasi, maka
akan terbentuk gastrula. Gastrulasi berasal dari kutup vegetal. Sel-sel di
kutiub ini adalah mikromer yang tersususn epitel. Kemudian sel-sel ini akan
beringresi ke dalam blastocoel dan disebut dengan mesenkim primer. Mesenkim
primer ini nantinya akan membentukrangka kapur (spikula). Akibat adanya ingresi
maka sel-sel lainnya di kutub vegetal mengisi tempat yang semula diisi oleh
sel-sel yang beringresi sehingga lapisan sel di tempat ini menjadi datar, kemudian
akan berinvaginasi membentuk arkenteron yang mula-mula berongga kecil kemudian
bertambah besar dan akhirnya akan mendesak blastocoel. Dinding arkenteron
berupa hipoblas (mesenkim sekunder). Hipoblas ini akan membentuk mesoderm dan
endoderm. Mesenkim sekunder ini terletak di puncak arkenteron. Sel-sel mesenkim
sekunder ini memiliki suluran filopodia. Dinding luar gastrula adalah epiblas
yang kemudian akan berkembang menjadi ectoderm. Arkenteron akan berhubungsn
dengsn dunis luar melalui sebuah lubang yang disebut dengan blastopurus yang
akan menjadi anus Sea Urchin.
Arkenteron akan memanjang sehingga
akan mendesak blastocoel. Embrio akan terus berkembang hingga nantinya akan terbentuk
lapisan lembaga. Tahap gastrulasi berakhir jika sudah terbentuk tiga lapisan
tersebut.
Diakhir perkembangan akan terbentuk
saluran pencernaan yang berupa jaringan tulang, jaringan dan organ pencernaan.
Semuanya itu terbentuk dari perkembangan tiga lapisan lembaga yaitu ectoderm,
mesoderm dan endoderm.
perkembangan Lanjutan
ketika embrio dipotong secara transversal melalui lubang hidung kita
akan mengetahui epidermis, prosephalon, olfactory pit, sedangkan pada waktu
dipotong sacara transversal melalui telinga dalam kita apat mengamati
rhombensefalon, neural crest, otic vesicle, notochord, faring, jantung, lubang
pericardial, dan adhesive gland.
ketika embrio dipotong secara
transversal mrlalui usus belakang kita akan mengetahui spinal cord, notochord,
subnotocord, somite, hindgut, dan proctodeum. Sedangkan ketika embrio dipotong
secara transversal melalui pronefros kita akan mengetahui spinal cord, somite,
dan notochord.
Jadi kita akan mengetahui
perkembangan lebih lanjut, apa yang akan
terjadi setelah terjadi neurula, yaitu terbentuknya otak dan organ-organ
lainnya. Untuk mengetahui dengan jelas dapat dilakukan irisan secara
transversal. Melalui hidung, telinga dalam. Usus belakang, dan pronefros.
Pembenukan system
syaraf pusat diawali dengan pembentukkan bumbung neural (neurulasi) dan embrio
pada tahap ini disebut dengan neurula. (Sudarwati, 1990). Neurulasi pada
amphibi, Aves dan Mamalia pada umumnya sama. Setelah notochord terbentuk maka
notochord akan menginduksi ectoderm untuk untuk terjadi neurulasi.
Pada awalnya bumbung neural masih
berbentuk lurus, sebelum bumbung neural posterior terbentuk, bumbung neural
bagian paling posterior telah memulai dengan pembentukan otak. Bumbung neural
mengelembung membentuk tiga vesikula otak depan (prosensefalon), otak tengah
(mesensefalon) dan otak belakang (rhombensefalon). Pada waktu ujung posterior
bumbung neural menutup, dibentuk penonjolan baru yaitu vesikula optic.
Penonjolan ini dari kedua sisi lateral otak depan. Otak depan akan terbagi
menjadi telensefalon, dan dielensefalon. Pada perkembangan berikutnya
telansefalon ini akan membentuk serebrum (otak besar)seadangkan dielensefalon
akan menjadi thalamus, hipotalamus. Dan mesensefalon tidak berubah dan rongga
menjadi “aquaduct serebral”. Rhoembensefalon akan berubah menjadi metensefalon
dan mielensefalon. Mielensefalon akan menjadi medulla oblongata sedangkan
metensefalon akan menjadi serebelum dan pons varoli.
No comments:
Post a Comment